"Kepada manusia yang meracun kucing saya! Manusia macam apakah awak tak ada hati, sanggup racun kucing saya?" demikian kata Iyzatun di Twitternya yang mendapat banyak perhatian dari netizen.
Iyzatun tidak menyangka empat ekor kucing peliharaannya mati akibat diracun dan hanya mengetahui kejadian itu setelah dimaklumkan oleh kakaknya.
"Pilu saja hati saya. Masa tengah kerja, kakak menghubungi saya dan suruh balik ke rumah. Katanya kucing dah mati semua. Ya Allah, saya tak fikir apa dah, otak saya kosong. Sampai rumah, saya terkejut tengok semua kucing saya dah mati.
"Saya dengan kakak saya balik ke rumah dengan kadar segera. Itu pun kami cepat-cepat balik di waktu rehat tengah hari. Ibu dalam telefon menangis teresak-esak. Ibu ulang alik sana sini pergi membeli air kelapa untuk menyelamatkan seekor lagi kucing yang nyawa-nyawa ikan.
"Apabila tiba di rumah, kakak saya menangis melihat keadaan kucing dalam sangkar. Saya masih mampu mengawal diri. Tiba-tiba kakak menjerit,
"Babi sial, aku dapat siapa yang racun, aku racun kau balik! K*mak!"
"Saya kuatkan diri dan pergi mengambil cangkul. Kakak pula cuba menyelamatkan seekor lagi kucing yang menjadi mangsa racun. Saya ambil plastik di sangkar, sumpah pada masa itu saya sudah tidak mampu menahan diri dan menangis. Saya usap badan kucing-kucing saya yang sudah tidak bernyawa dalam sangkar dengan keadaan badan mereka kotor dengan muntah. Kebetulan kakak ipar juga berada di sebelah saya turut menangis.
"Setiap pagi saya yang menimbus najis, memberi makan dan adakalanya bermain kejar-mengejar dengan semua kucing ini. Bagaimana mereka boleh tergamak untuk meracun kucing-kucing saya yang mungkin diletakkan racun pada bekas air atau makanannya.
"Keadaan dalam sangkar bersepah. Bekas air dan makanan semua terbalik dengan muntah kucing di sana sini. Ada kucing yang dalam bekas najis, di tengah sangkar dalam keadaan yang sudah mati.
"Ibu saya takut nak pegang kucing-kucing yang telah mati itu. Hanya mampu melihat dari jauh dan menangis kesedihan. Saya dan kakak pula kena masuk kerja semula. Jadi saya kata nak tanam cepat-cepat. Saya pergi mengorek lubang, namun tidak larat sebab saya kepenatan. Akhirnya saya ambil keputusan untuk mengupah pengawal keselamatan kediaman kami untuk tanam kucing-kucing yang mati diracun ini.
"Kucing saya diracun selepas dia baru saja melahirkan anak-anaknya. Yang paling sedih, si ibu kucing sebelum putus nyawa, sempat menyusukan anak-anaknya. Keadaan itu membuatkan saya menangis. Saya sumpah orang yang menganiaya kucing-kucing kami ini akan mendapat balasannya.
"Sebelum itu, saya cuba memberi kucing itu minum susu yang dibeli dari kedai, tetapi dia tidak dapat menghadamnya. Dua tiga hari kemudian, kucing itu kejung dan mati. Ya Allah, menangis saya melihat keadaannya yang terseksa," katanya.
Difahamkan, Iyzatun dan keluarganya tinggal di rumah pangsapuri. Keempat-empat kucing peliharaan mereka dibela dalam sangkar dan tidak pernah menimbulkan masalah kepada jiran-jiran, malah soal penjagaan najis kucing juga dijaga dengan baik.
"Kucing-kucing ini diletak dalam sangkar yang diletakkan di luar rumah, dalam pagar. Kami duduk di pangsapuri dan pagar tidak berkunci, sesiapa saja boleh masuk. Nak kata ada masalah bau, kami sendiri juga tidak menggemari bau najis kucing. Jadi, setiap pagi dan petang kami akan menimbus najis-najis kucing agar tiada bau yang kurang menyenangkan.
"Kami tidak mengajar kucing-kucing kami untuk keluar dari rumah melainkan duduk dalam sangkar sahaja. Bila ada kelapangan, kami keluarkan mereka dan dibawa masuk ke dalam rumah. Jika kucing terlepas, cepat-cepat kami kejar.
"Kucing-kucing kami ditempatkan dalam dua sangkar. Kalau kata kami yang tersalah beri makanan, mesti kucing-kucing dalam dua sangkar itu mati. Tetapi ini hanya satu sangkar sahaja, malah kucing milik jiran kami juga mati diracun.
"Tak tahu apa salah kucing saya, mereka hanya duduk diam dalam sangkar," katanya.
Ramai netizen yang bersimpati dengan kejadian yang menimpa kucing-kucing Iyzatun dan berharap agar pelakunya dapat dikesan dan dibawa ke muka pengadilan.
from The Reporter http://ift.tt/2ozUDed
via IFTTT
0 comments:
Post a Comment